Wednesday, August 5, 2009

liver abses (lanjutan)

Jika disertai pielflebitis, vena porta dan cabangnya dapat mengandung pus dan bekuan darah dan bila penyebaran melalui duktus biliaris akan terdapat beberapa fokus yang berhubungan dengan sistem bilier.
Secara histologis didapatkan nekrosis sentral, dikeliligi infiltrasi leukosit dan limfosit yang masif dan sebelah luarnya terdapat proliferasi fibroplastik yang membentuk dinding jaringan ikat.
GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis abses hati dapat berupa demam, baik bersifat intermiten ataupun remiten yang kadang bisa disertai menggigil. Hepatomegali yang nyeri spontan atau nyeri tekan dijumpai juga pada abses hati. Mual/muntah, lesu, berat badan menurun merupakan gejala simptomatis dari abses hati ini, dapat juga disertai dengan batuk, sesak nafas serta nyeri pleura.(1) Keragaman dari liver abses menyebabkan kadang-kadang gejalanya tidak khas dan timbul pelan-pelan atau asimptomatis.

Pada pemeriksaan fisis didapatkan keadaan pasien yang septik disertai nyeri perut kanan atas dan hepatomegali yang nyeri tekan. Kadang-kadang disertai ikterus karena adanya penyakit bilier seperti kolangitis. Gejala klinis yang sering didapatkan pada liver abses pada penelitian di Indonesia bisa dilihat dari tabel berikut(4).
Liver abses menurut kriteria Ramachandram adalah sebagai berikut :
1. hepatomegali, nyeri tekan (+)
2. riwayat disentri
3. leukositosis dan demam
4. foto thoraks : Dome Diafragma
fluoroskopi gerakan diafragma terbatas
reaksi pleura (+)
pneumonitis, konsolidasi, abses
5. respon terhadap metronidazole : 3 X 750mg (3-7 hari)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM dan PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Kelainan pemeriksaan hematologi pada liver abses didapatkan hemoglobin antara 10,4 - 11,3%, sedangkan leukosit berkisar antara 15000 - 16000 /ml3.
Pada pemeriksaan faal hati didapatkan albumin 2,76 - 3,05 gr%, globulin 3,62 - 3,75 gr%, total bilirubin 0,9 - 2,44 mg%, fosfatase alkali 270,4 - 382,0 u/l sedangkan SGOT 27,8 - 55,9 u/l dan SGPT 15,7 - 63,0 u/l.
Jadi kelainan laboratorium yang dapat ditemukan pada liver abses adalah anemia ringan sampai sedang, leukositosis berkisar 15000/ml3. sedangkan kelainan faal hati didapatkan ringan sampai sedang.(1)
Foto Thorax
Kelainan foto thorax pada liver abses dapat berupa peninggian kubah diafragma kanan, berkurangnya gerak diafragma, efusi pleura, kolaps paru dan abses paru.
Foto Polos Abdomen
Kelainan pada foto polos abdomen tidak begitu banyak, hanya mungkin dapat berupa gambaran ileus, hepatomegali atau gambaran udara bebas di atas hati jarang didapatkan berupa air fluid level yang jelas.
Ultrasonographi
Untuk mendeteksi liver abses USG dapat mendeteksi kelainannya sampai sebesar 2 cm disamping sekaligus dapat melihat kelainan tractus bilier dan diafragma. Keterbatasan USG terutama jika kelainan pada daerah tertentu, pasien gemuk atau kurang kooperatif.
Liver abses stadium dini kelihatan seperti suatu massa dan jika terjadi pencairan bagian tengah, terlihat sebagai kista.(1,2,3,4) Gambaran ultrasonografi pada liver abses adalah sebagai berikut :
bentuk bulat atau oval.
Tidak ada gema dinding yang berarti.
Ekogenesitas lebih rendah dari parenkim hati normal.
Bersentuhan dengan kapsul hati.
Peninggian shock distal.

Pemeriksaan Serologi
Uji serologis bermanfaat pada kasus yang dicurigai sebagai amebiasis hati dan uji ini umumnya negatif pada yang asimptomatik. Respons antibodi bergantung kepada lamanya sakit dan negatif pada minggu pertama. Titer antibodi dapat bertahan berbulan-bulan sampai tahunan pada pasien di daerah endemik. Jadi tidak begitu spesifik untuk daerah endemik, tetapi sangat spesifik untuk daerah bukan endemik.
Ada beberapa uji yang banyak digunakan antara lain indirect haemaglutintion (IHA), counter immunoelectrophoresis (CIE), dan ELISA. Yang banyak digunakan adalah test IHA. Test IHA menunjukkan sensitivitas yang tinggi. Titer 1:128 bermakna untuk diagnosis amebiasis invasif(1,3).

DIAGNOSIS
Diagnosis liver abses di daerah endemik dapat dipertimbangkan jika terdapat demam, nyeri perut kanan atas dan hepatomegali yang nyeri tekan. Disamping itu bila didapatkan leukositosis, fosfatase alkali meninggi disertai letak diafragma yang tinggi dan perlu dipastikan dengan pemeriksaan ultrasonografi serta dapat dibantu dengan tes serologi. Selain kriteria Ramachandram ada beberapa kriteria lainnya untuk menegakkan liver abses, seperti kriteria Sherlock (1969) dan kriteria Lamont dan Pooler.

Kriteria Sherlock (1969) :
Hepatomegali yang nyeri tekan.
Respons baik terhadap obat amebisid.
Leukositosis
Peninggian diafragma kanan dan pergerakan yang kurang.
Aspirasi pus
Pada USG didapatkan rongga dalam hati.
Tes hemaglutinasi positif

Kriteria Lamont dan Pooler :
Bila didapatka 3 atau lebih dari :
Hepatomegali yang nyeri.
Kelainan hematologis
Kelainan radiologis
Pus amebik
Tes serologik positif
Kelainan sidikan hati
Respons yang baik dengan terapi amebesid.

KOMPLIKASI
1. Sepsis.
2. Ruptur abses sebesar 5 -15 %
3. Ruptur terjadi ke pleura, paru, perikardium, usus, intraperitoneal atau kulit.
4. Endopthalmitis jika abses disebabkan oleh klebsiella pneumonia(2)

MEDIKAMENTOSA
Secara singkat pengobatan amebiasis hati sebagai berikut :
1. metronidazole : 3 X 750mg selama 5-10 hari dan ditambah dengan;
2. kloroquin fosfat : 1 gr/hari selama 2 hari dan diikut 500mg/hari selama 20 hari, ditambah;
3. dehydroemetine : 1-1,5mg/kgBB/hari intramuskular (maksimum 99mh/hari) selama 10 hari.
Pada abses yang kecil atau tidak toksis tidak perlu dilakukan aspirasi, kecuali untuk diagnostik.

1 comment:

  1. Artikelnya sangat bermanfaat sekali,, di tunggu artikel yang lainnya

    ReplyDelete

beri komentar dengan bahasa yg sopan.kami tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar.