Wednesday, August 5, 2009

kista paru 2

Etiologi
Penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Kemungkinan penyebabnya adalah suatu respon hipersensitivitas, keturunan, infeksi maupun bahan kimia. Biasanya muncul pada usia 30-50 tahun dan sangat jarang ditemukan paa anak. 9,10

Gejala Klinis
Banyak penderita yang tidak menunjukkan gejala dan penyakitnya ditemukan pada saat menjalani pemeriksaan foto dada untuk keperluan lain. Jarang sampai terjadi gejala yang serus.
Gejala kista paru tergantung kepada luas dan cara penyebarannya. Biasanya gejala utama adalah batuk yang menetap. Penderita kista paru seringkali menyadari bahwa batuknya semakin memburuk.
Jika kista tumbuh ke dalam dinding dada, bisa menyebabkan nyeri dada yang menetap. Gejala yang timbul kemudian adalah hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan dan kelemahan. Kanker paru seringkali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura), sehingga penderita mengalami sesak nafas.
Jika kista menyebar di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak nafas yang hebat, kadar oksigen darah yang rendah dan gagal jantung. 2,4

Gejala kista paru tergantung dari luasnya penyakit :
Batuk
sesak nafas
Rasa tidak enak badan
Demam
luka di kulit
ruam kulit
sakit kepala
gangguan penglihatan
perubahan neurologis
pembesaran kelenjar getah bening (benjolan di ketiak)
pembesaran hati
pembesaran limpa
cepat lelah
penurunan berat badan.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan :
pembentukan air mata berkurang
kejang
perdarahan hidung
kekakuan persendian
rambut rontok
mata terasa pedih, gatal dan belekan

Pada 15% penderita, penyakit ini menyerang mata. Uveitis (peradangan pada struktur internal mata tertentu) menimbulkan kemerahan pada mata, nyeri dan mempengaruhi penglihatan. Peradangan yang menetap untuk waktu yang lama, akan menyumbat aliran cairan untuk mata dan menyebabkan glaukoma, yang dapat menyebabkan kebutaan. Granuloma bisa terbentuk di konjungtiva (selaput bola mata dan kelopak mata). Kista ini sering tidak menyebabkan gejala.
Kista yang terbentuk di dekat sistem konduksi jantung dapat memicu terjadinya gangguan irama jantung. 10

Patofisiologi 5,6
Banyak jenis penyakit paru-paru mengarah ke pembentukan kista di paru-paru. Kelainan yang ditandai adanya udara dalam rongga dada bisa berkembang menjadi penyakit termasuk Langerhans sel histiocytosis, lymphaniomyomatosis, kista bronkiectasis, honeycombing dan confluent centrilobular empisema, paraseptal empisema dan bullae.
Berbagai mekanisme pembentukan kista susulan, termasuk penyumbatan pembuluh darah atau ischemic necrosis, dilatation bronchi, gangguan jaringan elastik paru, remodeling paru-paru, refractile fibrosis, dan check-valve effect stenosis bronchiolar.
Perbandingan perubahan ukuran kista selama pernapasan, perlu untuk mem pertimbangkan apakah ekspirasi memadai, dan akhirnya, intrathoracic anteroposterior atau garis tengah melintang sudah teratur.

No comments:

Post a Comment

beri komentar dengan bahasa yg sopan.kami tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar.